Selasa, 06 November 2018

Static routing Tkj

Contoh video:

Static routing adalah Jenis Routing yang dilakukan admin untuk menkonfigurasi secara manual informasi tentang jaringan yang dituju, dengan jalur yang sudah di tentukan.



Kelebihan Static Routing :
  1. Meringankan kerja processor router
  2. Lebih aman dibandinng Router Dynamic
  3. Tidak menggunakan Bandwith
Kekurangan Static Routing :
  1. Cukup rumit, Banyak router yang harus di konfigurasi secara manual
  2. Hanya dapat digunakan untuk Jaringan berskala kecil
Pada kesempatan kali ini saya akan memberitahu Bagaimana cara menkonfigurasi Static Routing secara manual, dan pada contoh ini saya menggunakan Aplikasi yang bernama Cisco Packet Tracer

1) Buatlah Topologi sekiranya seperti ini
2) Agar Router-Router tersebut bisa saling terkoneksi (terhubung) kita harus mengkonfigurasi secara manual pada router router yang ada, dengan cara static routing yang akan saya jelaskan. pertama kita harus Mengatur ip address pada Setiap interface yang tersedia, kemudian Memberikan comand "ip route" (jaringan yang akan dituju) agar router bisa saling terkoneksi.

3) Terlihat pada gambar dibawah ini yaitu Router A, Pada Interface fa0/0 saya memberikan ip addrees yaitu 192.168.1.1 dan dengan Netmask 255.255.255.0. begitu pula dengan interface se2/0 saya pun memberikan ip address pada interface tersebut, yaitu 192.168.2.1 dan dengan Netmask 255.255.255.0

Di situ pun saya tuliskan perntah "no sh" yang merupakan kepanjangan dari "no shutdown" Perintah tersebut berfungsi untuk menghidupkan interface secara administrative atau menyalakan fungsi port pada router tersebut. dan jika kalian menuliskan perintah ini maka interface yang sebelumnya Non-aktif(Berwarna merah) akan menjadi Aktif (Berwarna hijau)
Dan pada comand "ip route" seperti apa yang sudah saya bicarakan sebelumnya, command tersebut berfungsi untuk menkonfigurasi jaringan mana yang akan dituju pada suatu router tertentu.
Sebagaimana contoh dibawah, saya uraikan salah satunya, 

 "ip route 192.168.3.0 255.255.255.0 192.168.2.2" dan berikut penjelasannya :

"192.168.3.0"   ==>  ini merupakan Jaringan yang akan dituju. 
"255.255.255.0" =>  ini merupakan Subnetmask nya
"192.168.2.2" ===> ini merupakan Gateway jaringan yang akan dituju,

Dan begitupun seterusnya..

Pada contoh dibawah Router A saya tujukan ke 3 jaringan sekaligus


4) Konfigurasi pada Router B

Terlihat pada gambar dibawah ini, yaitu Router B,Pada Interface se0/0 saya memberikan ip addrees yaitu 192.168.2.2 dan dengan Netmask 255.255.255.0. begitu pula dengan interface se3/0 saya pun memberikan ip address pada interface tersebut, yaitu 192.168.3.1 dan dengan Netmask 255.255.255.0
Sebagaimana contoh dibawah, saya uraikan salah satunya, 

 "ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 192.168.2.1" dan berikut penjelasannya :

"192.168.1.0"   ==>  ini merupakan Jaringan yang akan dituju. 
"255.255.255.0" =>  ini merupakan Subnetmask nya
"192.168.2.1" ===> ini merupakan Gateway jaringan yang akan dituju

Dan begitupun seterusnya..

Pada contoh dibawah Router B saya tujukan ke 3 jaringan sekaligus


5) Konfigurasi pada Router C

Terlihat pada gambar dibawah ini, yaitu Router C,Pada Interface se2/0 saya memberikan ip addrees yaitu 192.168.3.2 dan dengan Netmask 255.255.255.0. begitu pula dengan interface se3/0 saya pun memberikan ip address pada interface tersebut, yaitu 192.168.4.1 dan dengan Netmask 255.255.255.0
Sebagaimana contoh dibawah, saya uraikan salah satunya, 

 "ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 192.168.3.1" dan berikut penjelasannya :

"192.168.2.0"   ==>  ini merupakan Jaringan yang akan dituju. 
"255.255.255.0" =>  ini merupakan Subnetmask nya
"192.168.3.1" ===> ini merupakan Gateway jaringan yang akan dituju

Dan begitupun seterusnya..

Pada contoh dibawah Router C saya tujukan ke 3 jaringan sekaligus


6) Konfigurasi pada Router D

Terlihat pada gambar dibawah ini, yaitu Router D,Pada Interface se2/0 saya memberikan ip addrees yaitu 192.168.4.2 dan dengan Netmask 255.255.255.0. begitu pula dengan interface fa0/0 saya pun memberikan ip address pada interface tersebut, yaitu 192.168.5.1 dan dengan Netmask 255.255.255.0
Sebagaimana contoh dibawah, saya uraikan salah satunya, 

 "ip route 192.168.3.0 255.255.255.0 192.168.4.1" dan berikut penjelasannya :

"192.168.3.0"   ==>  ini merupakan Jaringan yang akan dituju. 
"255.255.255.0" =>  ini merupakan Subnetmask nya
"192.168.4.1" ===> ini merupakan Gateway jaringan yang akan dituju

Dan begitupun seterusnya..

Pada contoh dibawah Router D saya tujukan ke 3 jaringan sekaligus






7) Kemudian pada Command "show ip route" akan di tampilkan jaringan-jaringan yang akan di tuju beserta gateway nya pada suatu Router tertentu.

Pada Router A dijelaskan :

jaringan yang dituju ==> "192.168.3.0" dengan Gateway ==> "192.168.2.2"
jaringan yang dituju ==> "192.168.4.0" dengan Gateway ==> "192.168.3.2"
jaringan yang dituju ==> "192.168.5.0" dengan Gateway ==> "192.168.4.2"

Sedangkan pada Jaringan "192.168.1.0" dengan Interface FastEthernet0/0, dan "192.168.2.0" dengan Interface Serial2/0  sudah Otomatis Terhubung tanpa menggunakan Command "ip route", dikarenakan Interface tersebut sudah berada dalam satu Network/satu Jaringan dengan Router tersebut, Yaitu Router A. Untuk lebih jelasnya, lihat gambar dibawah ini.



8) Pada Router B dijelaskan :

jaringan yang dituju ==> "192.168.1.0" dengan Gateway ==> "192.168.2.1"
jaringan yang dituju ==> "192.168.4.0" dengan Gateway ==> "192.168.3.2"
jaringan yang dituju ==> "192.168.5.0" dengan Gateway ==> "192.168.4.2"

Sedangkan pada Jaringan "192.168.2.0" dengan Interface Serial2/0, dan "192.168.3.0" dengan Interface Serial3/0  sudah Otomatis Terhubung tanpa menggunakan Command "ip route", dikarenakan Interface tersebut sudah berada dalam satu Network/satu Jaringan dengan Router tersebut, Yaitu Router B. Untuk lebih jelasnya, lihat gambar dibawah ini.



9) Pada Router C dijelaskan :

jaringan yang dituju ==> "192.168.1.0" dengan Gateway ==> "192.168.2.1"
jaringan yang dituju ==> "192.168.2.0" dengan Gateway ==> "192.168.3.1"
jaringan yang dituju ==> "192.168.5.0" dengan Gateway ==> "192.168.4.2"

Sedangkan pada Jaringan "192.168.3.0" dengan Interface Serial2/0, dan "192.168.4.0" dengan Interface Serial3/0  sudah Otomatis Terhubung tanpa menggunakan Command "ip route", dikarenakan Interface tersebut sudah berada dalam satu Network/satu Jaringan dengan Router tersebut, Yaitu Router C. Untuk lebih jelasnya, lihat gambar dibawah ini.



10) Pada Router D dijelaskan :

jaringan yang dituju ==> "192.168.1.0" dengan Gateway ==> "192.168.2.1"
jaringan yang dituju ==> "192.168.2.0" dengan Gateway ==> "192.168.3.1"
jaringan yang dituju ==> "192.168.3.0" dengan Gateway ==> "192.168.4.1"

Sedangkan pada Jaringan "192.168.4.0" dengan Interface Serial2/0, dan "192.168.5.0" dengan Interface FastEthernet0/0  sudah Otomatis Terhubung tanpa menggunakan Command "ip route", dikarenakan Interface tersebut sudah berada dalam satu Network/satu Jaringan dengan Router tersebut, Yaitu Router D. Untuk lebih jelasnya, lihat gambar dibawah ini.




11) Jika sudah, Sekarang kita lakukan Konfigurasi ip address pada PC1 dan PC2 untuk melakukan Ping  antar pc yang telah terkoneksi pada masing-masing Router dengan Gateway IP router yang langsung terkoneksi dengan PC