Selasa, 30 Oktober 2018

Konfigurasi Mikrotik di virtual box

Berikut Ini Contoh Videonya

https://youtu.be/9IgCe3-sQao


Apa itu VirtualBox ?
Virtualbox adalah software gratis milik Oracle yang fungsi utamanya adalah mem-visualisasi-kan sebuah atau banyak Sistem Operasi (OS) di dalam Sistem Operasi utama kita.
Jadi kalian tidak perlu punya banyak komputer untuk memakai atau menguji beberapa Sistem Operasi.
Misalnya: OS utama kalian adalah Windows 8 namun sobat juga ingin merasakan OS lain yang di perkenalkan teman, ‘Linux Mint’. Maka kalian bisa menggunakan Virtualbox ini untuk menjalankan Linux mint tersebut tentunya dalam mode virtual alias simulasi.

1. Mencoba Operation System apapun.

Virtualbox dapat memainkan semua sistem operasi baik itu menggunakan windows, linux atau turunan Linux lainnya. Virtualbox juga dapat dipergunakan untuk mengujicoba OS baru.

2. Sebagai media untuk anda membuat simulasi jaringan.

Di dalam Virtualbox sobat dapat membuat banyak mesin virtual dan memainkannya sekaligus. hebatnya kita dapat menggabungkan semua mesin yang aktif tadi dalam satu jaringan. Seolah olah sobat punya banyak komputer yang terkoneksi.

3. Sebagai komputer yang fleksibel dan dapat kita pindah-pindah sesuka hati kita.

Misalnya kita dapat membuat sebuah server antivirus dan server absensi sekaligus untuk keperluan kantor dalam bentuk virtual di satu komputer. Nah server antivirus dan absensi tadi dapat kita pindah ke komputer lain dengan memindahkan mesin virtual kita ke komputer lain jika sewaktu waktu komputer utamanya rusak. biasanya format file virtualbox berekstensi .VDI . maka tinggal copas vdi nya saja ke komputer lain
Apa itu Mikrotik ?
Mikrotik merupakan alat jaringan yang dapat digunakan sebagai router, hotspot maupun yang lainnya. Berikut adalah caranya :
1. Pertama, tentukan nama OS dan Version yang kita inginkan . Bisa linux maupun yang lainnya, tapi disini saya memilih untuk Other dua-duanya.
1
2. Tentukan memori yang ingin kita gunakan. Disini saya pilih Default saja ya, bisa juga pilih 1024 atau 512. Itu sih semua tergantung anda.
2
3. Pilih Create New Harddisk untuk membuat baru, tapi jika sudah ada file VDInya jangan pilih Create lagi tapi pilih Use ok ?
3
4. Setelah sudah selesai , selanjutnya kita setting Networknya. Karena saya ingin memakai 2 ethernet, maka disini saya di eth1 menggunakan bridge adapter. Kenapa tidak NAT ? karena kita ingin membuat IP sendiri sesuai kemauan kita di Virtual Box nantinya.
4
5. Nah ini nih, di Ethernet 2 kita setting sebagai Internal Network. Kenapa Internal Network? karena agar IP yang kita gunakan nanti tidak mudah konflik dengan komputer lain yang berada dalam satu jaringan dengan kita.
5
6. Jika sudah, sekarang di Storage kita setting untuk menambahkan ISO dengan memilih Gambar “CD” di paling kanan atas” . Setelah itu, pilih dimana tempat kita menaruh ISO dari Mikrotik tersebut. Jika sudah maka akan seperti daerah yang berwarna biru.
6
7. Setelah itu pilih Start untuk memulai Tujuan utama kita , apa itu? kepo ya? mau tau ya? haha.. yaitu Setting Dasar Mikrotik
7
8. Berikutnya akan muncul tampilan login seperti gambar berikut, Username = Admin dan Password = (kosong) . Udah deh 
13
9. Berikutnya, tekan tombol huruf “a”  di keyboard untuk memilih semua aplikasi yang kita ingin gunakan.
8
10. Lalu tekan huruf “i” untuk memulai konfigurasi. Akan muncul tampilan seperti ini.
10
11. Jika sudah, tekan enter untuk me-reboot . Software udah terinstall ? udah kok tenang 
11
12. Kemudian akan tampil lagi seperti awal pertama kali menginstall , nah jangan panik Lalu Pilih Devices setelah itu hilangka tanda centang pada ISO Mikrotik yang tadi kita tambahkan.
12
13. Nah, mulai disini kita konfigurasi Dasar Mikrotiknya, ketikkan perintah dibawah ini untuk menambahkan IP Address yang kita inginkan. Disini saya menambahkan IP untuk ethernet 1
14
14. Berikutnya di ethernet 2 ketikkan perintah berikut untuk menambah IP. Disini saya menambahkan IP yang berbeda kelas dengan IP yang pertama di eth1.
15
15. Selanjutnya, untuk melihat apakah IP yang kita setting sudah ada atau belum yaitu dengan mengetikkan perintah ip address print
16
SELESAI.

Debian

Pengertian Debian
debian adalah sistem operasi berbasis open source yang di kembangkan secara terbuka oleh banyak programer sukarelawan yang ingin mengembakan debian. Sistem operasi debian adalah gabungan dari perangkat lunak yang dikembangkan dengan lisensi GNU, dan utamanya menggunakan kernel linux, sehingga lebih suka di sebuat dengan nama Debian GNU/Linux. Sistem operasi ini yang mengunakan kernel linux yang merupakan salah satu distro linux yang populer dengan kesetabilannya. Rata-rata distro turunan dari debian adalah yang paling banyak digunakan di dunia, contoh  seperti : Ubuntu, Linux Mint, dan Bactrack.

Fungsi Debian Server ?

Fungsinya bisa sebagai server jaringan atau pengatur proses jaringan seperti router, repeater dan yang lainnya selain itu (Operating System) os debian juga terkenal dengan kesetabilannya di banding dengan distro linux yang lainnya os debian lebih stabil, jadi kita bisa memakai atau memaksimalkannya dengan pc atau laptop yang spesifikasinya low atau rendah.  Os debian juga berfungsi untuk Troubleshooting dalam arti bisa mendeteksi kesalahan yang ada pada hardware, software maupun dari netwok/jaringan.

So cuma itu yang bisa saya share mengenai pengertian dan fungsi debian, semoga bermanfaat, dan jangan lupa untuk di share lagi ilmunya ya sob. Salam networking.

Langkah – Langkah Menginstall Debian


Langkah – langkah install debian, yaitu sebagai berikut :
Tampilan awal, akan terlihat seperti gambar di bawah. Pilih Install.
Selanjutnya kita dihadapkan pada pemilihan bahasa yang akan digunakan dalam mengoperasikan sistem operasi ini. Kita pilih yang umum digunakan, yaitu bahasa Inggris (English). Tapi kita bisa memilih bahasa Indonesia juga kok. Cari saja di bagian bawah. Itu tergantung keinginan kita.
Tekan Enter untuk memilih.
Setelah bahasa, kita memilih lokasi kita. Ditampilan awal belum terlihat Indonesia, jadi kita pilih Other.
Pilih Asia. Pasti tau donk kenapa memilih Asia ? Ya, karena Indonesia berada di Benua Asia. 🙂
Barulah kita pilih Indonesia.
Kita pilih Unites States…….
Lalu kita pilih keyboard apa yang akan digunakan nanti saat mengoperasikan debian. Pilih American English.

Setelah itu akan ada proses “Loading additional components”.

Sekarang kita di hadapkan pada pilihan konfigurasi jaringan yang akan digunakan. Sistem kita memiliki banyak antarmuka jaringan. Sehingga kita harus memilih salah satu jaringan untuk dijadikan sebagai antarmuka jaringan utama.
Pilih eth0 nya (ethernet 0).

Kembali ada proses yang berjalan.

Mengkonfigurasi jaringan dengan DHCP.
Kemudian kita diminta memasukkan hostname. Defaultnya sih “debian”, tapi kita bisa ubah sesuai keinginan. Tapi saya tetap pakai “debian” biar cepet. Hehe…. 🙂
Sekarang memasukkan nama domain. Sudah ada keterangan bahwa domain name ini sering diakhiri dengan .com, .net, .edu, atau org. Jadi buat sesuai keterangan tadi, dengan nama domain sesuai keinginan kita. Disini saya buat “tri.com”.
Lalu kita akan diminta memasukkan password root. Ini digunakan saat kita login menggunakan root. Silahkan buat, dan ini harus diingat.
Masukkan kembali password tadi.

Disini saatnya membuat nama untuk user baru. Saya pakai “tri”. Ini terserah teman-teman aja ya…. 🙂
Nama pengguna untuk akun kita.

Masukkan password untuk user baru tadi.

Re-enter your password, friends.

Berjalan proses pengaturan jam.

Setelah proses tersebut, kita diminta memilih lokasi kita saat ini. Saya memilih Central karena saya sedang berada di Bali. Bali masuk wilayah Indonesia bagian tengah. Untuk teman-teman dari daerah Indonesia bagian barat dan timur, silahkan pilih yang sesuai dengan lokasi kalian.
Debian memulai partisioner.
Kita tiba di pemilihan pembagian partisi. Jika ingin membuat partisi sendiri (manual), pilih Manual. Saya juga memilihnya.
Nah, terlihatlah bagian partisi yang tersedia, yang akan kita bagi secara manual. Lihat bacaan SCSI3……, pilih bacaan tersebut.

Pilih Yes ketika ditanya apakah kita akan membuat partisi baru.

Pilih pada bagian pri/log 8.6 GB FREE SPACE, karena ini saatnya membagi partisi. 8.6 GB adalah kapasitas harddisk awal (sebelum di bagi)
Pilih Create a new partition.

Gambar dibawah adalah gambar partisi yang belum dibagi. Masih terlihat kapasitasnya 8.6 GB.

Sekarang saya rubah menjadi 4.6 GB.
Note : Untuk partisi awal, usahakan lebih besar dibandingkan partisi selanjutnya. Karena saya pernah mencoba menggunakan partisi lebih kecil untuk partisi pertama, ternyata tidak bisa lanjut ke tahap berikutnya. Tapi kalau mau di bagi rata juga apa-apa.

Pilih primary.

Pilih Beginning.
Untuk pilihan Use as, kita pilih Ext4 journaling file system.


Kemudian Done setting up the partition.

Lanjut ke partisi berikutnya. Sudah terlihat sisa partisi yang tadi dibagi. Pilih partisi tersebut.

Create a new partition.
Karena ini adalah sisa dari pembagian partisi tadi, maka kita tidak perlu lagi membaginya. Setelah terlihat kapasitasnya, langsung saja Enter untuk Continue.

Partisi kedua ini kita pilih Logical.

Pilih dulu Use as nya, karena kita akan mengganti pilihannya dari Ext4…… menjadi Swap Area.
Pilih swap area.
Lalu Done setting up the partition.

Partisi sudah dibuat, saatnya Finish partitioning and write changes to disk.
Choose Yes when there’s a question like image below.
Sistem memformat partisi.

Instalasi system basis.


Pilih No jika ditanya Scan another CD or DVD.
Pilih No di pertanyaan Use a network mirror.

Mengkonfigurasi apt.
Memilih dan memasang perangkat lunak.
Pilih No.
Kembali Select and install software.
Nah, kalau ini kita diminta memilih perangkat lunak yang akan diinstall. Tanda pagar menandakan kita memilih software yang bersangkutan. Kalau kita hanya menginstall debian teks, hilangkan tanda bintang pada Debian desktop environment karena itu adalah software untuk install debian grafik.
Cara menghilangkan tanda bintangnya adalah menggunakan tombol Space. Jangan lupa juga menghilangkan tanda bintang Print Server.
Hasilnya seperti ini nih, teman.
Kalau pilihan Laptopnya, terserah kita sih, mau dihilangin tandanya atau tidak.

Kita lanjut ke install GRUB Boot Loader.
Pilih Yes.
Sistem menginstall GRUB boot loader.
Akhirnya kita tiba di tahap penyelesaian instalasi debian.
Installation Complete, let’s Continuefriends. 🙂

Installasi sudah selesai.
Nah, untuk masuk dan melihat debian teksnya, kita tekan enter jika muncul tampilan di bawah. Kita pilih saja pilihan pertama (yang bukan recovery mode)
Inilah proses booting debiannya.

Setelah itu bisa login sesuai username, root, dan password yang sudah disetting tadi.